Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 06:03:55【Tempat Makan】933 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(9879)
Artikel Terkait
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
- Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura
Resep Populer
Rekomendasi

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman

Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar

Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG